Rabu, 05 September 2012

Kesukaan melalui Mengasihi Allah

Ingatlah… Penciptamu pada masa mudamu, - Pengkhotbah 12:1
 

Anda seperti juga semua orang lain pasti ingin memiliki sukacita dalam hidup, bukan? Pengkhotbah 12 memberikan petunjuk. Ia memberi tiga rahasia sukacita yang kelak lebih penuh dinyatakan lagi dalam Perjanjian Baru. Untuk bersukacita, Anda harus mengasihi diri sendiri, sesama, dan Allah. Kita tidak dapat mengasihi sesama sebagaimana mestinya kecuali Anda telah belajar mengasihi diri sendiri; mengasihi diri dengan tepat hanya bisa terjadi jika Anda telah belajar mengasihi Allah; dan tidak mungkin mengasihi Allah kecuali Allah lebih dulu mengasihi dan menaruh penilaian-Nya atas Anda sebagai orang yang telah Ia ciptakan dan tebus dan jadikan anggota keluarga-Nya.

            Jadi rahasia pertama sukacita ialah mengasihi Allah. Hal itulah yang ditegaskan Pengkhotbah ketika mengatakan, “Ingatlah Penciptamu pada masa mudamu.” Dengan kata lain: Sekarang ini, semasa Anda memiliki tenaga dan kekuatan, bersungguhlah melayani Allah yang telah melakukan dan memberi begitu banyak untuk memberkati Anda. Ada perubahan hidup yang terjadi sesudah orang lanjut usia, tetapi alangkah sedih bila seseorang harus menjalani masa tua dalam penyesalan bahwa ia tidak mengasihi Tuhan lebih awal supaya dapat melayani Dia dengan energi kemudaannya. Dalam Perjanjian Lama dan Baru, melayani Allah adalah bagian dari kasih kepada-Nya – takut kepada-Nya: “Takutlah kepada Allah dan peganglah perintah-perintah-Nya” (13). Takut yang dimaksud tidak ada hubungan dengan ketakutan. Takut adalah ungkapan kasih yang memuja, menyembah, dan takjub, karena mengingat kebesaran Allah dan kekecilan diri kita.

            Umat Israel Perjanjian Lama mengasihi Tuhan sebab Ia mengasihi mereka dan melepaskan mereka dari tawanan di Mesir. Orang Kristen mengasihi Tuhan sebab Ia mengasihi mereka dan membebaskan mereka dari tawanan dosa dan dari keabadian tanpa Allah yang tanpa Dia semua kita menuju ke akhir celaka itu.

 
Apakah hidupku kurang sukacita? Seberapa besar kasihku kepada Allah?

Tuhan, tunjukkanku hari lepas hari apa arti mengasihi-Mu dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan (Mrk. 12:30).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar