Kamis, 20 September 2012

Lemah Lembut

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. - Matius 5:5
 

Yang lemah lembut ialah orang yang tahu bahwa mereka miskin rohani, telah belajar dengan jujur dan dari hati,menyesali semua hal yang bersifat lebih rendah daripada manusia yang di dalamnya mereka pernah terlibat sebagai orang yang tersesat dalam dunia ini, dan kini dalam kerendahan hati hanya menginginkan kehendak Allah semata. Musa adalah orang paling lembut hati (Bil. 12:3). Kelembutan hatinya terungkap dalam penerimaannya atas apa yang Allah tetapkan, termasuk pertengkaran tanpa akhir dengan umat keras kepala dan mengecewakan yang ia coba pimpin dari Mesir ke Kanaan, termasuk juga, barangkali kekecewaan dirinya tidak diizinkan masuk Kanaan.

            Musa seorang yang bertemperamen berapi-api – ini yang membuat ia gagal dalam satu peristiwa di padang gurun – namun meski Allah berkata “Musa, untuk mengajar seisi dunia betapa berat konsekuensi dosa, Aku tidak akan mengizinkan engkau masuk ke tanah itu; umat akan masuk, tetapi engkau tidak; Musa tidak memrotes Allah dengan mengutuk; tetapi dengan diam, sedih, tanpa mengeluh ia menerima apa yang diputuskan  Itulah kelemah-lembutan. Itu berarti menerima, apa saja yang datang, karena tahu bahwa semua datang dari tangan Allah yang mengatur segala sesuatu. Apa yang Ia kirim, kita terima dengan iman, meski hal itu menyakiti, karena tahu bahwa keputusan-Nya adalah demi kebaikan kita dan orang lain.

            Mereka yang lembut – sedia melepas hak mereka di dunia ini, jika Allah memintanya – akan mewarisi bumi; mereka akan dibuat luar biasa kaya di masa depan. Yesus bicara tentang kekayaan surga lebih dari kekayaan dunia, menggemakan Mazmur 37:11; tentang mewarisi bumi. Kemurahan di bumi yang dicanangkan dalam Perjanjian Lama kerap diubah menjadi surgawi dalam Perjanjian Baru.

 
Kelemahlembutan bukan kelemahan; sikap itu terdiri dari kesediaan menerima apa yang Allah kirim – dan sikap ini menuntut orang memohon Allah memberi kekuatan untuk menerimanya.tanpa keluhan.

Adakah hal yang saya perlu terima dan berhenti menolak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar