Selasa, 04 September 2012

Ketidakjelasan Hidup


Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.
Pengkhotbah 6:7
 

Dalam pasal 6  penulis Pengkhotbah pertama berkata bahwa orang yang usianya panjang tetapi tidak menikmati hal-hal baik dalam kehidupan lebih buruk daripada anak yang keguguran. Baik orang itu maupun bayi yang tidak hidup itu pergi ke tempat sama, tetapi orang itu pergi dalam keadaan kurang bahagia (3-4).

Lalu ia membuat generalisasi bahwa orang yang bekerja keras untuk mencari nafkah tetap masih memiliki keinginan tak terpuaskan (7). Jadi apa kelebihan orang berhikmat daripada orang bodoh? (8). Ia lalu mengomentari bahwa realisme lebih baik daripada fantasi; hidup dalam fantasi adalah contoh lain tentang kesia-siaan (9).

Kini tiba semacam kesimpulan. “Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya. Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia? Karena siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang ditempuhnya seperti bayangan? Siapakah yang dapat mengatakan kepada manusia apa yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia? (10-12). Dengan kata lain: Apa gunanya hikmat jika hidup seperti itu? Kita tidak dapat menemukan arti darinya. Ayat-ayat ini adalah bagian paling pahit dalam Pengkhotbah, menggabungkan semua perasaan kesia-siaan yang telah dipaparkan dalam separuh pertama buku ini.

Tetapi dalam bagian kedua, pengkhotbah memberitahu pembaca: Carilah hikmat, hargai hikmat, dan Anda akan berada di jalan menuju kesukaan, betapa pun pahit dan pesimis perasaan Anda ketika memulai perjalanan hidup, dan betapa pun kesusahan bertambah. Ia menuntun kita ke kesukaan, bukan ke kesuraman.

 
Awasi suasana hati murung ini, baik dalam diri Anda maupun orang lain. Cari tahu tentangnya dari buku atau media lain.

Berdoalah untuk orang yang sedang mengalami kesuraman agar Allah memimpin mereka ke jalan hikmat dan kesukaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar