Senin, 10 September 2012

Yang Utama, Pertama

Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
- Matius 6:33

 
Yesus mengajar para murid-Nya untuk tidak khawatir atau berpikir berlebihan tentang harta benda (Mat. 6:25-34). Bukan berarti kita boleh malas; sebab dalam firman yang lain kita diminta untuk bekerja keras, jujur dan mencukupi keluarga kita (2Tes. 3:10; Efs. 4:28; 1Tim. 5:8). Tetapi memang hal-hal itu tidak boleh menempati prioritas melebihi relasi kita dengan Allah.

            Marta tidak melihat prioritas ini. Ketika Yesus dan para murid datang berkunjung, ia ingin memberi kesan baik, memasakkan mereka makanan enak. Itu tidak salah, tetapi ia terpaksa menunda prioritas utamanya. Ketika ia kesal karena Yesus tidak menyuruh Maria untuk membantu, Yesus menjawab bahwa meski Marta sudah bersusah payah tentang penyambutan itu, Maria memilih hal yang harus dipertamakan.

            Mudah sekali terjebak ke dalam kesibukan keseharian dan berkata kepada diri sendiri bahwa semua itu lebih penting daripada persekutuan dengan Allah. Sebenarnya, tak satu pun lebih penting. William Temple berkata bahwa kita cenderung menganggap kelakuan lebih penting dan doa adalah penunjang untuk kita bertindak benar, padahal yang benar ialah doa adalah yang paling penting dan kelakuan kita adalah petunjuk tentang kualitas doa kita. Kita harus menomorsatukan yang nomor satu, sambil percaya bahwa Allah memperhatikan kebutuhan kita, dan menolak kekhawatiran untuk mengemuka dalam hidup kita, sambil usaha untuk mengenal dan menyukakan Allah menjadi perhatian pertama kita.

 
Hal yang sungguh sangat ku inginkan dalam diriku dan mereka yang kukasihi ialah… (selesaikan kalimat ini),

Minta Allah menolong Anda memilih/menjalani prioritas hidup yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar