Kamis, 06 Oktober 2011

Doa Bapa Kami (3)

Dikuduskanlah NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, di bumi seperti di surga.
Matius 6:9-10


Dikuduskanlah NamaMu: ini menguji motif-motif kita. Ketika Tuhan menyatakan Nama-Nya kepada Musa, “Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya…” (Kel. 34:6-7). Nama Allah adalah paparan sifat-Nya. Jadi waktu kita berdoa agar Nama-Nya dikuduskan, kita berdoa bahwa kebenaran tentang hakikat, sifat, dan jalan-Nya boleh dikenal dan bahwa Ia akan disembah, dimuliakan, dan dipuji atas semua yang merupakan keberadaan-Nya dan yang Ia lakukan. Itu yang Yesus maksud ketika Ia berdoa, “Bapa, dimuliakanlah Nama-Mu” (Yoh. 12:28). Kehormatan dan kepujian Nama Allah harus menjadi motif dalam semua doa kita. Jika kita meminta untuk yang tepat dan perlu hanya demi kepentingan dan kenyamanan kita seperti yang dilakukan umat Israel di gurun, Allah boleh jadi mengirimkan hukuman datang bersama hal yang kita minta seperti yang terjadi pada Israel (Bil. 11).

            Datanglah kerajaan-Mu. Ini menguji ketundukan kita kepada Allah. Ketika Yesus berdoa agar kehendak Allah jadi, Ia sedang di Getsemani. Sebagai manusia sejati Ia surut dari ide tentang salib dan mulai berdoa, “Bapaku, jika mungkin lalukanlah cawan ini dari-Ku.” Kemudian ia menambahkan, “Namun demikian, bukan kehendakKu tetapi kehendakmulah yang jadi” (Mat. 26:39).


Seberapa jelas Anda mengenal sifat Allah? Tuliskan kata-kata yang memaparkan sifat Allah dengan bantuan konkordansi atau tafsiran.

Bapa, kiranya orang memuliakan, menghormati Engkau karena …-Mu (isi dengan sifat yang ada dalam daftar Anda tadi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar