Selasa, 04 Oktober 2011

Doa yang Tuhan Ajarkan

Berdoalah demikian. Matius 6:9


Ada orang yang meragukan apakah kita harus berdoa Doa Bapa kami kata lepas kata sebagaimana yang Tuhan ajarkan, sebab ia berkata: “berdoalah demikian.” Menurut mereka doa ini harus menjadi model doa, bukan didoakan tepat seperti itu. Kesimpulan tadi jelas berlebihan. Bukankah para murid berkata, “Tuhan, ajar kami bagaimana berdoa.” Yesus berkata, “Waktu kamu berdoa katakan: ‘Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah NamaMu…” (Luk. 11:1-4). Jadi jelas bahwa Yesus bermaksud agar umat-Nya memakai Doa Bapa kami sebagai doa mereka sendiri.

            “Berdoalah demikian” berarti kita harus memolakan doa-doa kita seperti itu. Doa ini menjadi semacam peta tentang doa yang bagaimana yang selalu ingin Allah dengar dari anak-anak-Nya. Setiap doa kita, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, harus mencerminkan pola, tujuan, dan perhatian yang terdapat dalam Doa Bapa kami.

            Mari lihat dulu polanya. Pertama sapaan, yang membawa kita ke pribadi-Nya (“Bapa kami yang di surga”) yang kepada-Nya kita berdoa dan menolong mendapatkan jatidiri dan martabat kita jelas di pikiran.

            Lalu datang pasangan doa dalam trio – pertama sebagai pusat doa ialah Bapa (nama, kerajaan, dan kehendak-Nya) dan kedua diri kita sendiri (kebutuhan kita akan persediaan, pengampunan, dan perlindungan). Bayangkan kedua trio ini sebagai lingkaran konsentris – yang lebih besar mewakili permohonan pertama dan yang lebih kecil yang kedua. Kedua lingkaran memiliki satu fokus yang sama – Allah yang memberi apa yang kita minta – tetapi lingkar yang kedua harus dilihat dalam rangka lingkar yang pertama. Kita perlu memohon agar Allah akan memenuhi kebutuhan kita bukan kebutuhan egois kita, tetapi sebagai bagian dari kita memuliakan diri-Nya.


Periksa sebagian dari doa-doa Anda dalam terang Doa Bapa kami. Apakah Anda memiliki sikap iman yang sama? Juga prioritas yang serasi dengan doa itu?

Tuhan, ajar aku berdoa doa yang membawa kesukaan kepada-Mu,. Diriku dan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar