Selasa, 25 Oktober 2011

Pemikiran Buruk

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Yesaya 55:8


Sejak abad ketujuh belas dalam dunia pemikiran barat, para pengerdil Allah sangat bergiat. Dalam abad tujuh belas para deis mengajar bahwa Allah jauh dari dunia-Nya. Ia membuat dunia ini beredar dan Ia tentu mengamatinya, tetapi Ia tidak mengendalikan hal-hal yang terjadi secara langsung. Ia seperti pembuat jam, yang sesudah jamnya berjalan, duduk melipat tangan. Pandangan ini membuat Allah tersingkir keluar dunia-Nya.

            Dalam abad delapan belas, Kant, sang filsuf, mengajarkan bahwa membayangkan Allah berkomunikasi dengan umat-Nya adalah hal yang tak filosofis; maka Alkitab bukan Firman dari Allah yang hidup. Pandangan ini membungkamkan Allah sama sekali.

            Dalam abad sembilan belas banyak teolog dan filsuf beranggapan bahwa Allah tidak lain adalah ide tentang Dia yang ada di pikiran kita. Allah sejatinya adalah pemikiran tertinggi kita tentang Dia; dengan kata lain, manusia membuat dan membentuk Allah dalam pikirannya sendiri.

            Akibat dari tiga abad teologi spekulatif dalam arah demikian adalah banyak dari mereka dalam abad dua puluh yang mewarisi pemikiran buruk tadi dan tidak dapat memercayai Alkitab sebagai Firman Allah serta percaya bahwa Allah hidup, bicara, Tuhan yang aktif yang sungguh mengatur dunia ini. Maka kecenderungannya ialah orang berpikir bahwa manusia besar dan Allah agak kecil – semacam pengaruh samar, dan jauh yang tidak banyak berarti (meski tentu baik juga boleh bersentuhan dengan-Nya dan berpikir tentang Dia sebagai berada di ujung dunia sebagaimana yang kita inginkan).


Bagaimana Anda menantang pemikiran buruk ini jika seseorang mengungkapkannya kepada Anda?

Renungkan beberapa bagian Alkitab yang menekankan kebesaran Allah dan keterlibatan-Nya mendetail dengan pemeliharaan ciptaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar