Sabtu, 03 Desember 2011

Kemuliaan Allah


Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
1Korintus 10:31


Ketaatan Kristen harus memiliki motif dan tindakan yang benar. Kebanyakan motif adalah reaksi kepada situasi atau orang yang dikendalikan oleh faktor luar (takut atau syukur) atau sebaliknya adalah ketetapan dari dalam hati (mengejar kekayaan atau reputasi). Kasih adalah motif kompleks yang mengandung kedua unsur itu; ia bisa merupakan reaksi dengan maksud baik, yang dipicu dan diberdaya oleh penghargaan kepada orang yang dikasihi, sekaligus merupakan ketetapan untuk memberi manfaat dan kebahagiaan, tanpa mempertimbangkan kelayakan penerimanya atau biayanya.

            Motif tertinggi orang Kristen selalu harus untuk memuliakan Allah, dan sebagai ungkapan sejati dari kasih kepada-Nya. Tetapi kasih kepada sesama demi Tuhan harus memotivasi kita juga, dan hal ini telah menjadi topik perdebatan cukup lama. Bagaimana kasih dapat menentukan kelakuan saya kepada sesama saya?

            Kita perlu menolak ide situasional bahwa peraturan alkitabiah tentang perilaku hanya petunjuk dengan aplikasi yang luas, dan bahwa perhitungan yang sehat dapat membuat pelanggaran terhadap hukum menjadi baik dan benar. Pada saat sama penting disadari bahwa semakin kasih kepada sesama menjadi motif bagi tindakan, semakin usaha dan keahlian kita melakukan ungkapan kasih akan meningkat, di dalam batas yang Hukum Allah tetapkan, sehingga itu menjadi cara bertindak yang paling baik dan paling berhasil.


Renungkan: Melakukan yang baik untuk orang lain harus melibatkan diri kita dan bukan hanya tindakan kita.

Tuhan, dalam apa pun yang aku lakukan untuk orang lain hari ini, tolongku untuk memberi sesuatu dari diriku juga.

Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - oleh Dr. James I. Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar