Sabtu, 24 Desember 2011

Lawatan yang Menentukan


Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita… penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yohanes 1:14


Pengakuan Kristen yang mengejutkan ialah bahwa Yesus dari Nazaret adalah Allah menjadi manusia; Ia adalah pribadi kedua dalam Allah yang menjadi “manusia (Adam) kedua” (1Kor. 15:47), wakil kedua dari seluruh umat manusia, yang menentukan destini manusia; dan ia mengambil kemanusiaan tanpa kehilangan keallahan-Nya, sehingga Yesus dari Nazaret adalah sejatinya dan sepenuhnya Allah dan manusia.

            Dalam iman Kristen terdapat beberapa misteri ini – pluralitas pribadi dalam keesaan Allah, dan keesaan Allah dan kemanusiaan dalam pribadi Yesus. Di sinilah, dalam peristiwa yang terjadi pada kelahiran Yesus, terletak kedalaman tak terselami dari keajaiban penyataan dalam iman Kristen. Allah menjadi manusia, Anak Allah menjadi seorang Yahudi; Yang Mahakuasa tampil di bumi sebagai bayi manusia tak berdaya, tak sanggup berbuat apa pun kecuali berbaring, menatap, menggeliat, bersuara, menanti diberi makan, dipopoki dan diajar seperti semua bayi manusia lainnya. Dalam semua itu tidak ada ilusi atau penipuan: Anak Allah menjadi seorang bayi adalah suatu realitas. Semakin Anda merenungkannya, semakin Anda terkejut dibuatnya. Dalam fiksi tak pernah ada hal sefantastis kebenaran tentang inkarnasi ini.

            Ini menjadi batu sandungan dalam Kekristenan. Di sini orang Yahudi, Muslim, Unitarian, Saksi Yehuwa dan lainnya mendapat kesulitan. Dari ketidakberimanan atau kepercayaan yang tidak memadai tentang inkarnasi muncul kesulitan di pokok-pokok lain (seperti kelahiran dari perawan, mukjizat, penyelamatan, dan kebangkitan). Tetapi sekali inkarnasi diterima sebagai realitas, semua kesulitan tadi lenyap.


Sediakah aku menempatkan diri ke dalam posisi rentan karena kasih kepada Allah/sesama?

Tuhan, aku takjub atas kesediaan-Mu menjadi bayi yang rentan, tak berdaya, bergantung demi kepentingan kami.
Dikutip dari Bapa Surgawi Mengasihimu - karangan Dr James I Packer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar